Bangunan bergaya eropa 1920an berwarna putih dengan tulisan toko buku peneleh terletak gang peneleh VII kece genteng surabaya. satu gang dengan Museum Hos cokroaminoto. jarak dua bangunan ini sangat deket hanya beberapa langkah saja, jika bangunan museum hos cokroaminoto bergaya jawa kalau toko boko peneleh bangunan bergaya eropa. museum hos cokroaminoto dahulu menjadi tempat kos bung karno saat sedang belajar di hoogere burger school (HBS).toko buku ini buka hari senin-sabtu dari jam 08.00-16.00 WIB.
Presiden sukarno pernah berkunjung ke toko buku peneleh saat kunjungan ke sruabaya pada tanggal 18 desember 1956. presiden sukarno didampingi pak ruslan abdulgani. pak ruslan abdul gani seorang politikus hebat yang lahir di surabaya, rumah kelahirannya juga dekat toko buku peneleh ini. di dekat sini juga ada masjid yang masuk cagar budaya yaitu Masjid Jami Peneleh
foto bung karno di toko buku peneleh (foto milik pwmu.co) |
Presiden sukarno datang saat malam hari, kunjungan mendadak yang membuat heboh satu rumah, rumah mana yang tidak heboh jika presiden datang kerumahmu. menurut nurudhuha anak dari abdula latief zein pemilik toko buku yang dikutip dari website pwmu.co "saat masuk ruang tamu bung karno memandangi seluruh ruang tamu sambil berkata diruang ini saya dulu mengikuti rapat pergerakan. kemungkinan rapat itu terjadi saat rumah ini masih jadi pemilik sebelumnya yaitu ahmad dahlan. masih di kelurahan yang sama lebih tepatnya di jalan pandean IV ada Rumah Kelahiran Bung karno
Toko buku ini juga menjadi tempat percetakan buku, untuk toko buku didepan rumah sedangkan untuk percetakan buku ada disamping rumah. dahulu mesin cetak masih menggunakan teknik handpress. percetakan ini mencetak buku-buku mas mansur, buku muhammadiyah dan buku islam lainnya. pak abdul latif zein aktif di muhammadiyah menjadi pengurus penolong kesejahteraan oemoem zaman haji mas mansur. sedikit info tentang kyai haji mas mansur ialah seorang tokoh islam, pahlawan nasional, dan juga ketua umum muhammadiyah ke -4.
Untuk saat ini toko buku peneleh menjual buku, asesoris dan perlengkapan muhammadiyah sedangkan untuk percetakan sudah tutup dan tidak dilanjuti saat pak abdul latief zein meninggal.
sumber
- https://pwmu.co/75846/10/04/melacak-jejak-kh-ahmad-dahlan-di-toko-buku-peneleh/
Comments
Post a Comment