Patung Chairil Anwar Malang

patung chairil anwar berdiri ditengah taman berbentuk segitiga sempet terlihat saat hendak ke toko oen, dengan ketinggian kurang lebih 2 meter berbahan batu semen. berbentuk setengah badan tidak terlalu besar berwarna seperti tembaga, patungnya terlalu kecil dibagian belakangnya ada gereja yang besar kalau gak teliti suka gak sadar, untung saja taman ini gak menggunakan tanaman tanaman tinggi. awalnya patung ini akan diletakan di deket stadion gajayana tapi karena dianggap tidak menarik perhatia publik jadi dipilihlah kawasan kayutangan karena dekat dengan alun alun. niatnya waktu berkunjung ke oen mau nyebrang kesini tapi karena buru- buru jadi dilewatin saja.

6 bulan berlalu saya kembali ke malang, saya kesini sama agung teman sma, parkir motor di masjid agung malang. berjalan kaki dari masjid agung kesini. letak patung ini berada di pertigaan jalan kayaknya masih masuk kayu tangan dibelakang ada gereja katolik hati kudus. chairil anwar adalah penyair terkemuka dengan karya yang terkenal "aku" dan "krawang- bekasi"

di bagiam bawah patung itu bertuliskan bait puisi aku yang terkenal "biar peluru menembus kulitku aku tetap meradang menerjang, luka dan bisa ku bawa lari hingga hilang perih pedih dan aku akan lebih tidak peduli aku ingin hidup seribu tahun lagi". diresmikan oleh walikota malang saat itu M. Sardjono Wirjoharjono pada april 1955 atas inisiatif achmad hudan dardiri yang tertarik puisi "aku" membuat semangat perjuangan. dan patung dikerjaka oleh purwarupa widagdo bersama para seniman dai angakatan pelukis muda malang (APMM)

ada apa antara chairil anwar dan malang? patung ini dibuat atas kenangan chairil berkunjung ke malang pada tahun 1947 karena malang menjadi tuan rumah sidang pleno ke lima komite nasional indonesia pusat (KNIP) pleno yang digelar di gedung rakyat yang dulunya gedung societet concordia, pada pleno itu dihadiri oleh soekarno, muhammad hatta, sutan sjahir. empat bulan setelah pleno itu gedung societet concordia hancur oleh bom saat agresi belanda pertama. dari renruntuhan itu dibangunalah sarinah plaza. saat di malang chairil anwar membuat dua buah puisi pertama "sajak buat besuki resobowo" (malang, 28 februari 1947) dan "sorga" (malang, 25 februari 1947) bertepatan dengan sidang pleno KNIP 25 Februari 1947- 06 Maret 1947.

terimakasih sudah membaca

Comments