Pabrik dan Kebun Sukomangli



Kendal banyak memliki pabrik dan perkebunan, mulai dari pabrik yang baru maupun belanda yang di nasionalisasikan. salah satunya PT Perkebunan Nusantara IX kebun mangli. aku pertama liat saat melintasi jalan antara sukorejo dan Kendal kayaknya masuk kecamatan patean, dan disitu ada plan perusahaan perkebunan nusantara dipinggir jalan. jalan masuk kearah pabrik melalui  hutan karet dan udara nya juga sangat sejuk karena masih di pegunungan
Bagian pabrik
Saya cukup tertarik dengan keberadaan perkebunan nusantara karena biasanya perkebunan nusantara memiliki pabrik ataupun rumah dinas penjaga kebun yang berasitektur belanda. waktu itu sayangnya aku lupa memfoto pabrik karena terlalu sibuk foto rumah dinas
Pabrik Foto Oleh Sukomangli.blogspot.com
Area perkebunan kopi di Kendal antara lain district Selokaton, Boja dan juga Sukomangli. Dalam Gouvernementsbesluit (keputusan pemerintah) 25 April 1919 No. 32 (Stbl.202) disebutkan bahwa perkebunan kopi tersebut ditanam di atas tanah pribumi dengan jangka waktu peminjaman adalah 10 tahun, dan setelah itu hak milih tanah tersebut dikembalikan kepada pribumi. Pelaksanaan peraturan tersebut mengalami masalah karena kemudian dalam pelaksanaannya tidak ada tanaman kopi yang bersifat untuk umum artinya secara keseluruhan penguasaan perkebunan kopi masih tetap dimiliki oleh pihak swasta.
Bagian Dalam Pabrik Oleh KITLV
Semula kebun sukamangli ini peninggalan belanda yang dinasionalisasikan pada tahun 1958. dahulu perkebunan ini bernama N.V. View Gebangan MY dan N.V. Semad MY yang bergerak pada sektor perkebunan dengan mengelola budidaya pokok karet dan kopi.  sangat cocok untuk studi banding bagi mahasiswa pertanian. akses jalan darat bisa ditempuh dengan kendaraan dari semarang lebih kurang 3 jam perjalanan, dari arah magelang lebih kurang 2 jam perjalanan
Bagian Lain Pabrik
Kisah perang kemerdekaan melekat pada pabrik dan perkebunan sukomangli, diawal aku akan sedikit tentang belanda di Kendal dan sedikit meringkas thesis milik ariwobowo. pada akhir perjanjian renville dan kaliurang, kota Kendal hampir seluruhnya dikuasai oleh belanda dan mendirikan pos pertahanan di kiri kanan hutan karet Kaliwungu, Cepiring dan Sukorejo. Pada daerah pendudukan pasukan Belanda gencar melakukan patroli untuk melakukan pembersihan terhadap pasukan Republik Indonesia yang melakukan penyusupan.
Rumah Dinas

Saat pemerintahan republik dipindahkan ke jogja, pasukan belanda di residen semarang berkurang karena belanda menfokuskan penyerbuannya ke Ibukota Republik. banyak daerah yang direbut kembali di kendal tapi hanya sebentar karena belanda mengirimkan pasukan ke Kendal dan merebut daerah yang dimiliki republik. setelah itu para pejuang Kendal mendapat bantuan Peleton Suroto Widodo sebelumnya bertahan di Simpar, Suru Gajah-Sengon Gunung dan Saren juga akan melakukan gerilya di wilayah Sukorejo, Sukomangli, Gebangan, Gemuh, Cepiring, dan Kendal. 
Rumah Dinas 2
Pada saat pertahanan pasukan Belanda di Sukorejo semakin melemah pada bulan April 1949, Batalyon 8 dan 7 mengadakan koordinasi untuk mengepung Sukomangli. Setiap Batalyon mengirimkan regu penyerang, dengan batalyon 8 menyerang dari arah timur dan Batalyon 7 menyerang dari arah selatan. Sasaran utama pada daerah Sukomangli adalah sebuah pabrik yang dijadikan maskas pasukan Belanda. Dalam penyerangan di wilayah tersebut pasukanRepublik Indonesia menggunakan strategi mengepung pertahanan musuh. Strategi tersebut dilakukan dengan cara membagi pasukan menjadi beberapa kelompk dan kemudian melakukan serangan dari beberapa arah dengan bentuk serangan melingkar yang berfungsi untuk menghimpit ruang gerak musuh. Dalam penyerangan tersebut pasukan Republik Indonesia lebih kuat sehingga pasukan Belanda menyerah dan menyatakan akan membantu perjuangan pasukan Republik Indonesia yang bergerilya. Setelah adanya kerjasama dengan pasukan belanda tersebut maka pasukan Republik Indonesia mendapat akses yang mudah dalam melancarkan gerilya dari arah Sukomangli karena koordinasi antara pasukan keamanan Belanda dan pasukan Republik Indonesia terjalin
Rumah Dinas 3
Akhir agresi belanda di Kendal saat dilakukannya perundingan rom-royen, konfrensi meja bundar dan selanjutnya belanda keluar dari Indonesia. sejarah yang ditulis menitik beratkan peran dari pabrik dan kebun sukamangli
Rumah Dinas 4

Rumah Pengawas Masih Bagian Perusahaan Tapi Tempatnya Beda, Ditengah Hutan


Inilah cerita dan sejarah dari sukomangli salah satu cerita perjalanan mencari pabrik belanda di Kendal. 
sumber:
ariwibowo(2012) PERJUANGAN RAKYAT KENDAL PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN TAHUN 1947-1949, thesis, UNY
Marwati Djoenoed Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Penjajahan Jepang dan Jaman Republik Indonesia Indonesia Indonesia, (Jakarta : PT Balai Pustaka, 1992), 
Badan Pengkajian Kebudayaan Daerah Kabupaten Kendal 
sukamangli.blogspot.com

Comments