Saat di makam sunan drajat saya melihat masjid di bagian timur cungkup makam sunan drajat yang terbuat dari kayu dan beratap sirap yang terlihat masih baru, banyak peziarah yang shalat maupun istirahat di serambi masjid. saya tanyakan pada penjaga museum apakah masjid itu peninggalan sunan drajat? beliau pun berkata benar tapi dibangun baru dari masjid yang lama.
|
Masjid Sunan Drajat |
Masjid ini merupakan salah satu peninggalan dari Sunan Drajat yang digunakan untuk menyebarkan agama islam di Desa Drajat. Masjid ini dahulunya dikenal sebagai “langar gantung” dikarenakan alas masjid dibuat menggantung pada keempat tiang penyangga (Masruroh, 2018). Namun saat ini bangunan masjid sudah direvitalisasi dengan bangunan baru tetapi masih menggunakan pondasi masjid kuno.
|
Tangga dan Pintu Masuk |
Masjid sunan drajat mengambil aristektur masjid jawa. masjid ini baru yang disesuaikan dengan masjid lama dan dibangun diatas bekas masjid lama yang dibangun kanjeng sunan drajat. dan ada yang bilang juga kalau masjid ini masih menggunakan rangka masjid yang lama. dibelakang pengimaman ada dua batu putih mungkin dahulu sebagai umpak tiang
|
Serambi Samping |
Masjid ini dipugar pada tahun 1997 bersamaan dengan renovasi sumur. sebelum dipugar masjid hanya petilasan tumpukan batu yang tertutupi oleh rumput. saat masih digunakan sunan drajat, masjid ini selain jadi tempat shalat juga menjadi tempat belajar muridnya.
|
Bagian Belakang Masjid |
|
Diduga Umpak Tiang |
Jika kesini jangan lupa untuk mengunjungi pendopo sunan drajat di barat pemakaman sunan drajat. terima kasih sudah membaca.
Comments
Post a Comment