Surabaya Melawan adalah Tema Surabaya Heritage Track bulan november 2018. saya datang ke tempat kumpul di museum sampoerna sekitar jam 10.00, membicarakan tentang menyebarnya berita proklamasi kemerdekaan di surabaya. adam malik memerintahakan domei untuk penyebaran informasi kemerdekaan tanpa melalui Hodokan ( Badan Sensor Jepang). domei surabaya menerima kabar dari domei jakarta saat itu markonisnya adalah jacob dan sumandi sedangkan bagian redaksi bintari dengan soetomo lebih dikenal Bung Tomo. berita proklamasi disiarkan menggunakan bahasa madura untuk mengelabui jepang.
Tempat pertama yang kami kunjungi ialah kantor SKK Migas Surabaya yang dulunya kantor Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), perusahaan minyak hindia belanda. saat masih Republik indonesia serikat kilang minyak masih dikuasi BPM. saat dinasionalisasikan gedung ini digunakan oleh Pertamina sampai sekarang
Saat masih dimiliki BPM |
Di depan gedung ada plakat tentang kolonel pugh yang merampasa senjata dan kendaraan masyarakat surabaya. kolonel pugh adalah wakil dari brigadir mallaby. inggris datang dan menduduki kantor BPM, kantor pos besar dan gedung internatio. inggris memberi ultimatum untuk menyerah pada sekutu dalam 48 jam. perang tak terhindarkan dimulai dari tanggal 26 oktober dan gencatan pada 30 oktober saat soekarno dan hawtron bertemu dan menetapkan biro kontak inggris dan indonesia. inggris di wakilkan mallaby dan indonesia residen dirma sudirman.
Walaupun sudah gencatan saling tembak belum berhenti, biro kontak datang untuk menenangkan pertempuran saat gedung internatio yang diduduki inggris diserang dan disuruh menyerahkan senjata tapi inggris menolak dan saling menembak hingga terbunuhnya mallaby.
Aula Sekarang |
Aula Lama yang Megah |
Memasuki gedung pertama yang terdiri dari dua bangunan bagian bawah seperti aula yang panjang, ternyata dahulu bangunan ini societet concordia tempat hiburan khusus militer sebelum jadi kantor BPM bangunan societet dibangun pada tanggal 4 maret 1843 bekas rumah kediaman nyonya preyer. societet pun dipindahkan ke deket jalan tunjungan yang sekarang jadi balai pemuda.
BPM membeli gedung societet dengan harga 300.000 golden pada tahun 1858. gedung ini dirombak karena pada awalnya gedung ini tidak dirancang untuk perkantoran, maka BPM menggunakan jasa Cosman Citroen salah satu arsitek terbaik, banyak bangunan yang dibuat di surabaya. bangunan baru terlihat sangat berbeda yang awalnya bergaya ekletik berubah jadi lugas mengikuti jaman, pintu masuk pun berubah dari awalnya barat menjadi selatan.
Bunker |
Di gedung ini juga ada dua bunker yang cukup luas yang saat ini digunakan sebagai gudang, katanya kalau hujan air bisa masuk ke bunker ini. pintu bunker ini bermerk Eiffel Surabaya
sumber :
vincentius gitiyarko
lengkong sanggar ginaris
Comments
Post a Comment