Pameran Foto Ruang Juang

saya sering ke museum sampoerna biasanya untuk mengikuti city tour atau enggak pameran. salah satunya pameran foto di galeri paviliun house of sampoerna. pameran pada saat itu bertema pahlawan dengan judul "Ruang Juang" pameran yang dibuat oleh Airlangga Photography Society (APS) bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi (Ukafo) ITS


Ruang juang sebagai media menuangkan ekspresi tentang makna kepahlawanan berdasarkan pengalaman pribadi melalui bidikan lensa masing-masing. Di masa lalu, pahlawan adalah mereka yang gugur di medan perang. Mengangkat senjata dan berperang melawan penjajah demi membebaskan Indonesia. Merebut kemerdekaan. Di era modern saat ini, mereka yang berjuang demi keluarga, lingkungan dan sekitarnya adalah pahlawan.

Prolog

Ragam cerita, ragam jasa dan ragam makna. pahlawan merupakan hal yang memliki arti dan eksistensi yang tidak terbatas ruang dan waktu. pahlawan tidak melulu seseorang yang selalu mempertaruhkan nyawa, maupun seseorang dengan kemegahan atau cerita heroiknya. kita dapat menemukan pahlawan dengan sederhana dalam kehidupan. entah itu ibu untuk anak -anaknya, pengantar paket hasil belanja di e-commerce favoritmu, seseorang pemimpin perusahaan untuk karyawannya atau sebuah motor bagi pengojek untuk mengadu nasib. semu hal tersebut dapat didefinisikan sebagi pahlawan.

pameran ini merupakan hasil buah pikir tentang bagaimana aku, kamu, kita semua memaknai pahlawan bagi diri masing-masing, dan bagaimana kita mengenangnya. di ruang ini, lahirlah pahlawan-pahlawan baru dari tafsiran dan perspektif satu per satu pengkarya yang telah dituangkan melalui media footgrafi dalam satu ruang yaitu ruang juang

selamat datang di ruang juang. tempat dimana kita semua dapat melihat dan memahami lebih banyak arti pahlawan dan perjuang-perjuangan dibaliknya


Ruang pameran


"Dia dan mereka" karya Arsyad Susanto







"Pahlawan Sederhana" oleh


"Emak GY"

"Yang Menyatukan" oleh Nafita Arifiana

"Kamu" oleh Nadhif Muhammad Fauzan

"Terbungkus Kertas Minyak" oleh Fadjar Ar Rauufidiyanto

"seolah sengaja dilupa" oleh faiza nur sabrina


Comments