Kalian tau dulu kesultanan banten punya pelabuhan besar yang sering disinggahi para pedagang asing. sekarang pelabuhan itu tetap ada tapi hanya sebatas pelabuhan untuk nelayan. pada tahun 2010 bagian muara ditata ulang oleh mentri kelautan dan perikanan dan membuat tampak bagus. seperti membuat dermaga panjang disini juga ada kios kios dan juga ada pelelangan ikan, ada rumah makan juga. btw juga ada dock untuk perbaiki kapal walaupun hanya kapal kecil.
ujung dermaga |
Dinamakan pantai gopek karena sebelum kenaikan harga untuk memasuki pelabuhan perikanan karangantu harus bayar 500 untuk satu motor dua orang. bagi yang belum tau gopek berapa dan berasal darimana, gopek berasal dari bahasa hokien yang artinya go adalah 5 dan pek adalah ratusan. orang serang dapet pengaruh ini kayaknya dari jakarta. untuk bahasa uang ini yg masih dipakai cepek, gopek, goceng, ceban, gocap. padahal dahulu masih menggunakan jaseng seperti selawe, seket, sewidak. pada tahun 2021 jasa pas masuk ke pelabuhan naik menjadi 2000 tapi masyarakat masih menamainya pantai gopek.
dua perahu nelayan |
Menurut indonesia kaya nama karangantu berasal dari kisah orang belanda membawa guci yang berisi hantu, suatu hari guci itu pecah dan hantunya keluar dan akhirnya dinamakan karangantu. ada versi lain juga berasal dari kata kran halte karena dahulu jadi tempat penyuplai air bersih untuk kapal kapal besar. ini versi ketiga setelah banten takluk dan memindahkan pusat pemerintahan ke kota serang sekarang, pelabuhan ditutup dan menjadi rawa banyak warga yang terkena penyakit malaria dan mereka menyalahkan timbunan karang yang katanya timbunan karang itu berhantu.
mangrove sisi timur |
Oh iya disekitar karangantu ini juga masih ada beberapa rumah panggung. jadi terkadang orang karangantu menikah dengan adat bugis karena masih ada beberapa keturunan orang bugis disini. omku juga keturunan bugis.
jika kamu sedang di ujung dermaga dan melihat keselatan |
Bagi orang serang lebih lebih orang kasemen kramatwatu dan daerah dekat lainnya tempat ini menjadi wisata murah meriah. bawa anak anak jalan sampai ke ujung dermaga sembari liat kapal keluar masuk pelabuhan dan juga bisa melihat sunset walaupun liat nya harus miring ke barat. disebelah barat dan timur ujung dermaga ada mangrove. mangrove disini juga dijaga gunakan jaring supaya sampah dilaut tidak masuk ke hutan mangrove
menunggu sunset |
Disini juga ada kapal wisata yang akan mengantarkan keliling teluk banten walaupun yang deket dengan pelabuhan.untuk harganya sampai 2024 masih 14.000 tapi perahu disini bisa disewa untuk ke pulau pulau yang ada di teluk banten.
Sampai sekarang masih banyak pesepeda yang menjadikan tempat ini tujuan, biasanya saat sampai sini mereka minum sembari makan gorengan atau makanan kecil lain sesudah itu mereka pulang. saat jaman covid tempat ini ramai pesepeda.
Yang kurang dahulu motor kena 2000 lagi ditarikin oleh akamsi tapi sekarang sudah ada satpam yang jaga parkiran motor gatau kalau mobil
Comments
Post a Comment