Untuk mengingatkan foto ini diambil di tahun 2015. saya memeberikan gambaran saat gedung atsiri sebelum di revitalisasi. saat menuju ke tawamangu lewat jalur solo-tawamangu di watusambang terlihat bangunan ini. bangunan ini berada di ds watusambang desa plumbon kec tawangmangu kabupataen karanganyar saya sempat menanyakan bangunan ini ke mas fendy dari komunitas laku lampah solo dia berkata bangunan itu dibangun oleh sukarno.
Saya kembali mengunjungi gedung itu dengan teman saya, saat melihat pagar geddung terbuka sedikit kami beranikan diri masuk dan meninggalkan motor di pinggir jalan desa. di komplek bangunan ini sepertinya ada yang jaga karena ada bekas rumput yang dibakar dan rumput liar tidak terlihat tinggi dan dibelakang gedung ada gundukan tanah bekas perkebunan. agak masuk kedalam kami bertemu dengan nenek yang ngangon kambing. dia berkata kalau dahulunya bangunan ini pabrik ketela.
Kami izin untuk berfoto kedalam bangunan, didalam bangunan ada 2 lantai dan lubang-lubang besar yang dahulu mungkin digunakan untuk ketel ketel besar. ada tangga juga dibagian tengah ujung bangunan dan ada balkon menghadap ke ruang ketel mungkin digunakan untuk mengawasi dari atas. dibagian luar ada kolam berbentuk lingkaran yang kemungkinan digunakan untuk kolam atau sumber air untuk pabrik.
Menurut situs jejakbocahilang.wordpress.com bangunan pabrik atsiri ini dimulai dari kerjasama antara indonesia dan bulgaria di jaman sukarno tahun 1961, pemerintah bulgaria memberikan bantuan teknik dan pengetahuan dalam hubungan bilateral.
Bulgaria terkenal dengan negara penghasil minyak wangi, bulgaria membutuhkan biang minyak atsiri untuk produksi minyak wanginya. dan untuk indonesia banyak tumbuh subur serai wangi untuk minyak atsiri. maka dibangunanlah sebuah pabrik minyak atsiri di desa plumbon kec tawangmangu pada tanggal 1 agustus 1963 dan diberi nama pabrik citronella. peruhaan bulgaria techno export bulgaria berkerjasama perusahaan lokal swasta yaitu kimia yasa indonesia.
1965 ada gerakan revolusi pasca gestapu pergantian jaman pemenritahan. bulgaria adalah negara eropa timur yang pada saat itu menganut paham komunis soviet. negara saat itu ingin menghapuskan segala sesuatu yang berbau komunis. empat tahun kemudian seluruh tenaga ahli dari bulgaria terpaksa dipulangkan ke negaranya. pabrik dan manajemen diberikan kepada perusahaan negara dibawah naungan dapertement perindustrian rakyat.
Pada tahun 1986 pabrik citronella secara resmi berpindah tangan dari pihak pemerintah ke swasta melalui proses pelelangan yang diselenggarakan oleh pemerintah. karena pada ditahun itu ada krisis ekonomi yang mulai melanda negara-negara termasuk indonesia pada pelelangan tersebut dimenangkan oleh PT. Intan Purnama Sejati, saat dikelola pt intan mengupayakan penyulingan beberapa minyak, salah satunya minyak masoi, berkerabata dengan kayu manis memiliki keharuman seperti kelapa dan sedikit getir dengan nuansa manis, hangat, dan lembut.
PT intan mengelola hingga tahun 2011 dan pabrik citronella dibiarkan mangkrak sampai september 2015 berganti kepemilikan untuk ke-empat kalinya, sekarang pabrik citronella dimiliki oleh PT Rumah Atsiri Indonesia dan mengubah fungsi bangunan menjadi museum tenatng minyak atsiri sekaligus taman edukasi. bangunan utama pabrik menjadi menjadi restorant dan ruang kelas. sedangkan halaman dijadikan perkebunan atsiri
2017 pada pembangunan rumah atsiri indonesia berlangsung, masih mengaur aroma minyak masoi keseluruh ruang Aroma tersebut ternyata berasal dari separator yang pernah berfungsi memisahkan air dan minyak, sebagai tahap akhir dalam proses penyulingan.
sumber:
jejakbocahilang.wordpress.com
Rumah atsiri indonesia instagram
Comments
Post a Comment