pelabuhan tanjung perak

Pelabuhan surabaya yang terkenal dengan anam tanjung perak merupakan salah satu pintu utama pelabuhan-pelabuhan lain di indonesia. sebelum ada pelabuhan tanjung perak, segala kegiatan transportasi laut dan perdagangan berpusat di kalimas. pada saat itu kalimas ramai dengan kapal uap kecil dan kapal layar dari berbagai pulau di hindia belanda. jika kapalnya bertonase besar kapal turunin jangkar di tengah selat madura, memuat dan bongkat muat menggunakan kapal sekunar. pada saat itu pelabuhan surabaya disekitar jembatan merah dan dinamakan pelabuhan pasar krempyeng. seperti  pelabuhan lain yang berada di muara memunculkan masalah utama yaitu pendakalan sungai.

Peraturan tentang kapal asing dan pribumi, untuk kapal cina hanya boleh singgah di pelabuhan batavia dikarenakan pemerintah kolonial beranggapan bahwa kapal cina dapat mengalahkan kapal-kapal pribumi. selain kapal dari cina, kapal bangsa lain diberikan ijin untuk singgah di pelabuhan semarang dan surabaya. sedangkan untuk kapal-kapal  pribumi diperbolehkan singgah diseluruh  pelabuhan jawa dan madura. 

Pemungutan pajak oleh pemerintah kolonial berbeda-beda bagi kegiatan perdagangan antar pulau, namun untuk pajak kapal -kapal pribumi pajak yang dikeluarkan dihitung serendah mungkin. bahkan kapal-kapal pribumi yang singgah dipelabuhan jawa dan madura dibebaskan dari pajak. maksud tujuan pemerintah kolonial untuk monopoli dan memproteksi kapal-kapal hindia belanda. untuk ekpor impor pelabuhan di batavia dapat dihandalkan.

Pada 1907 Raad Van Justitie mengusulkan kepda gubernur jendral agar surabaya dibangun pelabuhan yang cukup memdadai. pemerintah kolonial membuat komisi untuk meneliti kelayakan pelabuhan di surabaya, hasil dari penelitian itu wialayah perairan barat harus dikeruk sampai kedalaman 9 meter untuk menampung kapal laut yang berlabuh dan perlu dibangin tempat berlabuh baru sepanjang kalimas dan pegirian.

Tahun 1910 pembangunan pelabuhan tanjung perak dimulai. dan gubernur jendral juga menyetujui anggaran untuk pembuatan jalur kereta api surabaya. G.J de jong dan J. Kraus sebagai supervisor pembangunan pelabuhan surabaya. para ahli belanda setuju pemabangunan menggunakan rancangan Van Goor. pemabangunan dibuat dermaga sejajar dengan garis pantai. rincian proyek sebagi berikut: pekerjaan pelabuhan 11.700.000 gulden. pekerjaan kereta api 1.100.000 gulden.

1912 pembangunan tahap kedua kantor van hen havenmeester sudah dibangun. untuk tahap ketiga dibangun gudang penyimpanan. dan tahp keempat pembangunan jalan dan jembatan jalan tanjung perak selebar 12 meter. tahap kelima berhasil diselesaikan pada tahun 1922 adalah pembuatan kanal kanal di perairan dangkal.

Tahap keenam berupa perluasan kalimas di bagian utara jemabatan merah. tahap ketujuh dibangun sarana pengadaan air. tahap kedelapan pembangunan sarana listrik pelabuhan. tahap kesembilan pembangunan rumah tinggal dan perhotelan yang ditujukan untuk orang erop yang menghuni kawasan pelabuhan.

1927 dilakuakan upaya perbaikan dan pemeliharaan pelabuhan. dengan melakukan pengerukan  untuk menjaga kedalaman pelabuhan. tahun berikutnya dilaporkan peningkatan lalau lintas kapal sejak 1919 hingga 1928 jika dirtata muatan perkapal 4949 m3

sumber:
pembangunan pelabuhan surabaya dan kehidupan sosail ekonomi di sekitarnya pada abad XX oleh sri retna astuti, dwi ratna nurhajarini, dan nurdiyanto

Comments