Pada tahun 2015 saya sendirian berkunjung ke candi ijo, candi ijo bukan tujuan utama karena saya dan lingga sering kesini liat matahari tenggelam. saya ke candi ijo untuk mencari situs sumur bandung yang sebelumnya diberitahu oleh satpam penjaga candi ijo. menurut pak satpam jarak candi ijo dan sumur bandung sekitar 200m.
Mengikuti jalan setapak disebelah candi ijo beberapa ratus meter ketemu persimpangan jalan antara kiri dan kanan, persimpangan ini tidak dijelaskan sama pak satpam. instingku berkata kanan menaiki sebuah bukit, dan ternyata saya benar diatas bukit ada reruntuhan batu putih yang tertutup hutan. saat saya datang saat musim panas jadi biasanya pohon pohon dengan daun hijau melindungi, sekarang hanya pohon tanpa daun.
Banyak batu candi berserakan, dan ada juga kolam penampung air yang dipahat dibatu. sumur bandung dahulunya sebuah candi yang menyisakan kaki candi dan sumuran candi. bentuk sumur persegi denga sisi lebarnya 2,5m dan kedalaman 4 meter. disumuran ada bekas akar pohon sepertinya dahulu ada pohon ditengah candi, karena dapat merusak susunan candi maka pohon itu ditebang.
Diberinama sumur bandung karena bentuknya sumur tapi sumur ini bukan untuk menampung air. sumur ini dinamakan perigi biasanya ditempatkan peripih yang biasanya ada di candi, lubang perigi ini ditutup oleh batu dan diatasnya dipasang arca dewa/ lingga dan yoni.
Ditemukan dua arca langka di candi ini, arca ini diketahui sebagai arca narashima dan arca wisnu tiwikrama. dua arca tersebut sudah diamankan di bpcb jogja. dengan ditemukan arca wisnu maka candi sumur bandung ialah candi hindu.
Candi sumur bandung berkaitan dengan candi ijo. waktu saya berkunjung lokasi candi sumur bandung masih sepi dan beda dengan candi ijo yang ramai. candi sumur bandung tempat yang baik untuk menikmati sepi. sesajen masih ada didekat sumuran candi dan didalam sumur candi sepertinya candi ini masih digunakan untuk ibadah.
Comments
Post a Comment