Museum Rokok Bentoel Malang

Museum tentang rokok kedua yang saya datangi, padahal saya bukan perokok dan benci dengan asap rokok tapi saya senang dengan sejarah rokok di setiap daerah. saya datang ke museum bersama agung teman SMA yang sekarang sedang kuliah semester akhir, pertama kami ke alun alun kota malang untuk shalat di masjid agung.

Setelah menentukan tujuan selanjutnya ke museum bentoel di daerah pecinan malang, menurutku sedikit tersembunyi museum ini diantara pasar. setelah parkir motor dan lapor ke satpam kami masuk kedalam museum. pengunjung museum pun hanya kami berdua mungkin kurang promosi temenku yang di malang pun baru tau ada museum bentoel padahal bentoel salah satu merek rokok terkenal.

1930 awal sejarah bentoel dimulai ketika ong hok liong dengan tetangganya tjoa sio bian untuk memulai usaha di bidang tembakau, awalnya dinamakan stroottjes fabriek, usaha ini kemudian diganti namanya menjadi hien an kongsie setelah kemerdekaan indonesia pada tahun 1945,  sepanjang usia ong hok liong melakukan usahanya di jalan pecinan kecil malang atau di  museum bentoel saat ini, berawal dari 12 pekerja berkembang menjadi ribuan pekerja.

Museum ini memiliki bangunan seperti rumah kolonial dengan 4 ruangan, bangunan ini replika dari rumah tempat berjualan ong hok liong. di teras ada patung perunggu pendiri pt bentoel yaitu ong hok liong.

Penamaan bentul diartikan talas makanya lambang awal pt bentul talas. berawal dari ong hok liong pergi ke gunung kawi untuk mengunjungi makam mbah jugo, hok liong bermimpi didatangi oleh penjual bentul atau talas. sekembalinya dari tirakat di gunung kawi hok liong mengubah nama yang berawal jeruk manis menjadi bentul.

Pada tahun 1956 hok liong membeli pabrik rokok orong-orong milik liem ting tjoan di blitar membuatnya bolak balik menuju blitar untuk mengurusi pabrik rokoknya. pada akhir 1960-an bentoel menjadi perusahaan rokok pertama untuk memproduksi rokok kretek filter dengan mesin dan membungkusnya kotak rokoknya dengan plastik. inovasi itu menjadi standar pada industri tembakau nasional.

Pada 1970-an rumah bersejearah hok liong di pecinan kecil dibongkar oleh direksi pt bentoel untuk diganti dengan gedung kantor bertingkat. tapi rencana itu tidak terealisasikan dan dibangun ulang lah rumah tersebut dan menjadi bangunan yang sekarang jadi museum.

Pada 1990 PT Bentoel menjadi perusahaan publik, yang terdaftar di bursa efek jakarta dan surabaya. pada 1991 PT Bentoel diambil alih pengelolaannya oleh Rajawali Group. dan pada tahun 2000 PT Bentoel mengubah namanyanya menjadi PT Bentoel International Investama tbk.

Pada 2009 PT Bentoel Internationak Investama tbk diakuisisi oleh British American Tobacco (BAT) dan pada tahun 2010 PT Bentoel Internationak Investama bergabung dengan PT BAT Indonesia dengan mempertahankan nama bentoel

Untuk koleksi museum berisikan sejarah PT bentoel itu sendiri dan barang barang pribadai dari pendiri PT Bentoel. dan penjelasan tentang tembakau dari tradisional sampai modern. dan dijelaskan juga proses dari tembakau menjadi kretek. ada juga sepeda yang bercerita tentan jaringan distribusi dari PT Bentoel tersebut dan ruangan yang paling di pake untuk foto yaitu bungkus semeua produk rokok bentoel

Koleksi pertama adalah peralatan rumah tangga pendiri PT Bentoel terdiri dari radio, telpon, kursi kerja dan seperangkat kursi teras. yang ditempatkan kurang cocok menurutku. koleksi kedua yaitu sepeda yang menjelaskan alur distribusi rokok bentoel berawal menggunakan sepeda untuk distribusi dan dilanjut menggunakan mobil sepeti bajaj. sekarang sudah berkembang menggunakan mobil dan motor dan sistem sudah digitalisasi.

Koleksi ketiga membahas tentang alur tembakau menjadi kretek di ruangan ini ada alat untuk kretek dan juga ada tempat ramuan cengkeh yang dapat kita cium baunya. koleksi keempat yaitu ruang audio visual tentang iklan dan perusahaan, disini juga ada dinding yang penuh dengan bungkus rokok milik bentoel disini sering digunakan untuk foto.

Kesimpulannya museum ini menarik dan menambah pengetahuan tentang PT Bentoel tersebut. tapi koleksinya tidak terlalu banyak gak seperti sampoerna, dan juga pada taahun 2019 ini museum ini ditutup dan bangunan dan tanah museum ingin dijual. sayang sekali.



Comments

Post a Comment