Omah Kodok



            

          Pada awal april ini alingga ingin kembali mencoba ngeteh di kawasan karanganyar lebih tepatnya di kebun teh kemuning. Di sekitar kebun teh kemuning yang terkenal itu ialah ndoro dongker dan bale branti yang sama-sama sudah tersohor dalam dunia internet. Walaupun berdampingan dua tempat itu memiliki cukup konsep yang berbeda kalau ndoro dongker lebih seperti villa orang belanda dengan pemandangan kebun teh, sedangkan bale branti menggunakan konsep bangunan jawa dan pemandangan sawah
omah kodok difoto dari kebun teh

Bosan, ndoro dongker dan bale branti sudah sering kami kunjungi. Kami ingin mencoba tempat baru yang punya konsep berbeda dengan dua tempat itu tapi masih dengan menu teh. Lingga belum sampe solo dan masih di kereta pramek, jadi tugasku yang mencari tau tempat baru di internet. Setelah mencari dapet satu nama yaitu omah kodok. Rasanya nama omah kodok tidak asing dan sering kulewati saat menuju candi cetho.
gazebo omah kodok
Lingga sudah tiba di stasiun purwosari jam 9 pagi dengan membawa sebuah kresek putih dengan muatan penuh dan yang ia bawa adalah jas hujan. Memang akhir akhir ini solo suka hujan di sore hari yang mengganggu aktivitas. Setelah semua siap langsung saja menuju karanganyar dan terus menuju karangpandan dan berakhir di kemuning, jalan dari solo dampai karanganyar tidak terlalu padat karena hari weekday dan bukan juga jam sibuk jadi lumayan cepet lah sampai tujuan
jembatan menuju kebun teh

Omah kodok berada jalan candi cetho-gondangrejo, kemuning, ngarngoyoso, kab karanganyar. Saat pertama datang merasa bingung karena sepi banget sampe gak ada yang jaga kasir. Ternyata kasirnya lagi ada di dapur, kelebihan plesiran di saat weekday ialah sepi pengunjung jadi menikmati dengan nyaman. Semua kursi dan saung masih kosong jadi bebas milih dan pilihan jatuh ke saung yang bawah yang berdekatan dengan sungai kecil
kebun teh yang dipangkas
Sesuatu yang berbeda dari tempat minum teh yang lainnya ialah adanya sebuah sungai dan kebun teh, tapi sayang kebun tehnya lagi gak ada sudah di potong supaya pohon tehnya produktif kembali. Menu pun datang, tampilan menunya sangat simple kemungkinanan print-nan yang di fotocopy. Tapi kelebihan dari omah kodok menunya sangat murah
jembatan samping omah kodok
Aku dan lingga memesan cukup banyak untuk berdua. Kami memesan 1 teko teh omah kodok yang mungkin menu andalan dari omah kodok, 1 porsi tahu gemul, 1 porsi tempe gemul, 1 porsi pisang goreng. Sembari nunggu aku main air sungai yang dangkal, dan ada jembatan menuju kebun teh tapi percuma pohonnya sudah di pangkas.
makanan kami yang hangat
 
Menunggu 5 menit datang makanan pembuka yaitu 1 porsi timus dan 2 air putih. Ini pertama kalinya mencoba timus yang berasal dari ubi ungu yang dibentuk bundar seperti klereng, rasanyapun enak dan kering. 10 menit kemudian datanglah makanan dan satu buah teko omah kodok
kopi dan tangan lingga
Teh omah kodok baunya harum tapi pertama kali mencoba rasanya sedikit kayak tembakau, rasa teh yang sedikit pahit terasa pas karena kami suka banget teh yang pahit. Dan mencoba tahu gemul yang berisi tahu dan ditutupi dengan tepung serta sambal kecap yang manis pedas menambah nikmat karena cuaca sedikit dingin khas pegunungan lawu
ini masuk gamelan gak ya ?
Untuk harga kami sangat rekomendasikan omah kodok daripada dua saingan lainnya karena murah dan cocok untuk kantung anak kost dan backpacker:
Teh omah kodok         20.000
Tahu gemul                 5.000
Tempe gemul               5.000
Pisang goreng              9.000
Yang diatas sekitar segitu lupa struknya kebuang. Cukup murah karena dulu minum teh masing masing 20rb dan makanan setara tahu dan tempe sekitar 15rb ya sekitar habis 70rb, lebih murahkan
lingga dan kasir
            Saat bayar dikasir ada selembaran tentang mini tubing yang kena 15rb. aku pun tanya jaraknya soalnya aku juga pernah tubing di ngarngoyoso kalau gak salah namanya sentana adventure yang jaraknya 100 meter dan harganya 20rb, dan yang mini tubing jaraknya 500meter lumayan lain kali coba
dan saya
            Kesimpulan omah kodok sangat rekomended untuk menghabiskan akhir pekan kalau gak rame ya. Begitulah kisah di omah kodok sekian terima kasih


Comments

  1. Deuhhh.. tempatnya asri banget ya
    pas buat leha2 sambil nyeruput teh manis hangat sambil ngayal
    hehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment