Jika hendak ke jogja melewati klaten pasti pernah melewati pabri gula gondang winangun, pabrik ini juga penanda buatku kalau bentar lagi masuk prambanan. pada waku itu melihat sebuah lori tebu dengan gerbong penumpang yang dijadikan kereta wisata mengelilingi pabrik gula.
Pada bulan januari 2014 saya pun kesampean juga untuk mengunjungi pabrik gula gondang winangun, saat sudah sampai sudah terpakir lori tebu berwarna hitam dengan 4 gerbong penumpang, saya sebenernya mengincar naik loko uap legendaris gendis manis tapi dapatnya loko diesel karena loko uap sedang perbaikan. tiket yang dibayarkan hanya lima ribu.
Kereta akan jalan kalau penumpang sudah banyak, loko diesel yang kunaiki bernomor DII buatan pabrik mesin schoma negara asal jerman. schoma didirikan oleh christoph schottler perusahaan yang berfokus produksi lokomotif diesel kecil
Pabrik gula gondang winangun pada saat jaman belanda dimiliki oleh NV. Klattensche Cultuur Maatschappij yang berkantor di denhaag belanda sejak 1887. pada saat itu pabrik gula gondang hanya beroperasi 5 bulan di musim tebu panen dari mei hingga september dan beroperasi selama 24 jam.
Pabrik gula ini dinamakan gondang winangun karena berada di kawedanan gondang kecamatan jogonalan. jika ingin melihat sisa dari kawedanan gondang klik sini. bahan baku tebu berasal dari ceper, krapyak ketandan dan sekitarnya.
Kereta berjalan dengan lamban mungkin dibawah 10km perjam, lamanya perjalanan mengelilingi pabrik gula sekitar 15 menit, perjalanan awal melewati jalan solo jogja tapi lawan arah. berbelok ke kanan menuju jalan samping pabrik gula dan masuk ke dalam pabrik gula.
Di dalam pabrik ada crane pengangkut tebu yang mindahin dari truck menuju lori tebu dan ada traktor hijau besar mungkin pengganti loko diesel yang sudah menua untuk menarik lori tebu. setelah itu melewati rumah rumah tua mungkin dahulu digunakan pegawai pabrik gula, sepertinya sekarang sudah gak ditempati lagi.
Dibelakang rumah administratur sepertinya ada sebuah yoni, selama melewati perumahan pekerja saya melihat 3 kereta uap yang sepertinya sudah rusak kereta uap bernomor 4 dan 7 kalau satunya lagi lupa, selanjutnya kami dilihatkan tebu di lori tebu diangkut ke atas mesin pabrik.
Selanjutnya melihat bangunan- bangunan pabrik, dan melihat sebuah lokomotif diesel berwarna hijau sedang di perbaiki oleh teknisi. sehabis melewati lokomotif diesel diperlihatkan bekas mesin pembuat gula yang sudah rusak tapi diwarnain kembali, mesin ini kelihatan juga kalau dilihat dari jalan.
Bagian terakhir menuju air mancur di depan rumah administratur dan sebentar lagi perjalanan berakhir di depan museum gula. sebuah perjalanan yang menyenangkan sebaiknya anda coba jika berkunjung ke klaten.
Comments
Post a Comment