Saya sehabis pulang dari wisata entah air terjun srigetuk atau curug lepo. saat pulang saya melihat plang milik bpcb menandakan arah menuju situs bleberan. jalannya agak muter muter tapi tenang ada petunjuk dari bpcb. walaupun jalan cukup bagus disarankan menggunakan roda dua. situs ini diresmikan pada tahun 1998.
Setelah sampai saya gak melihat pengunjung lain selain saya. mungkin orang orang tak tertarik dengan megalitikum. situs bleberan sepertinya tempat pengumpulan benda cagar budaya di daerah sekitar karena ada menhir insitu disini. menhir digunakan sebagai objek pemujaan, kadang kadang menhir hanya batu tegak yang diasah ada juga yang berukir seperti situs bleberan ini. menhir selain berdiri juga ada yang posisi terlentang biasanya masyarakat menamakannya batu meriam.
Situs ini aslinya hanya satu menhir berada dipojok kanan menhir yang tinggi dan utuh, menhir disini lumayan bagus karena ada bentuk kepalanya. biasanya di daerah lain jarang ada ukiran kepala, selain menhir asli ada juga menhir pindahaan tapi tidak utuh dan gak setinggi menhir asli bleberan. apa menhir berkepala ini disebut menhir arca.jumlah menhir disitus beleberan berjumlah 23 menhir dan 1 menhir arca.
Disini juga da batu kenong, batu yang berbentuk silinder atau membulat dengan tonjolan di puncaknya menyerupai alat musik kenong. peninggalan ini berasal dari tradisi megalitikum dan dijumpai di masa klasik. batu kenong disini ada 3. di banten juga ada batu kayak gini diberi nama batu gong.
Peti kubur pada era ini menggunakan kayu, pada era megalitikum menggunakan peti kubur batu. peti yang digunakan sebagai tempat menyimpanan jenazah manusia, yang terbuat dari batu yang biasa dikenal dengan sarkofagus. dan jumlah peti kubur berjumlah 26 bagian peti.
Kebudayaan ini disebut para ahli sebagai kebudayaan masyarakat sungai oyo. sesuai dengan penemuan situs situs di dekat sunga oyo. di dekat situs bleberan ada candi plembutan.
Comments
Post a Comment