Saat mengikuti surabaya heritage track house of sampoerna dengan tema keraton surabaya. dan alun- alun contong ini menjadi alun alun selatan keraton surabaya. masih dalam perdebatan dimana kah letak keraton surabaya. nama alun alun contong diberikan karena seperti kerucut dua jalan merucut jadi satu kayak corong. sedangkan menurut beberapa pendapat alun alun utara sekarang berbuah jadi monumen 10 november
Masa perjuangan di alun alun contong terjadi dua kejadian besar, pertama di oktober 1945 dan yang kedua november 1945. yang pertama saat konvoi pasukan ingris yang melalui jalan baluwerti menembaki markas pemuda republik indonesia (PRI) pimpinan selamet utama. serangan balik pun dilancarakan membuat serdadu inggris kelabakan. sejumlah barang pun bisa direbut seperti jip militer, peta peta surabaya, beragam seragam militer, dan satu peti uang jepang. barang barang tersebut diserahkan ke kantor PRI
Kejadian kedua berbeda dengan kejadian pertama jika pertama kejadian gemilang sedangkan kejadian kedua kejadian mengenaskan. bertepatan dengan 10 november yang sekarang dijadikan hari pahlawan, pada kejadian 10 november front alun alun contong menjadi front yang paling tragis di hantam inggris hingga meninggalkan pemandangan yang memilukan. banyak para pejuang yang gugur genangan darah membajiri jalanan
Atas kejadian itu dibangunlah sebuah monumen pejuang berwarna putih yang membawa bambu runcing, dan ptung ini ditopang oleh 3 tiang berwarna abau- abu setinggi 6 meter berdiiri ditaman. dahulu ada plakat kuningan tapi sekarang sudah hilang. sebelum tahun 1970 bentuknya berbeda dengan sekarang, dahulu berbentuk bulat dan meruncing diatasnya. yang kurang adanya rambu lalu lintas di depan monumen, tapi rambu itu juga penting karena menanda kan pemisahan jalur
terima kasih sudah membaca
sumber
pertempuran surabaya terbitan pusjarah dan tradisi abri
roodeburg soerabia
Comments
Post a Comment