Monumen Peristiwa Banjir Bengawan Solo

Pernah dengar banjir bengawan solo 1966. salah satu banjir terparah dan mendapatkan perhatian negara. kejadian ini terekam dan dibuatkan sebuah monumen untuk mengingat kejadian banjir parah yang pernah ada di solo. monumen ini saya temukan saat lagi jalan di atas tanggul di daerah pucang sawit.

Tugu putih setinggi 5 meter di bagian luar tanggul daerah pucang sawit bernama monumen peristiwa banjir. di tugu ini dibuat semcam tanda banjir terparah di solo ada 4 peristiwa yang terpasang ditugu ini saat saya datang pada tahun 2013. daiats tugu putih ini ada patung kepala naga sepertinya.

Secara gambaran kota solo berada di dataran rendah dan menjadi pertemuan (tempuran sungai) beberapa sungai kecil dan dan sungai besar seperti kali pepe, kali jetis, kali kabanaran, dan bengawan solo tentu mudah sekali mengalami kebanjiran.

Mangkunegara melakukan proyek penanggulangan bahaya banjir dengan cara  membuat tanggul, membuat kanal baru ataupun sungai baru. dibangunlah sungai baru yang bernama kalianyar dibagian utara kota solo untuk mengaliri air ke sungai pepe dan berakhir di bengawan solo sehingga air tidak memasuki kota.  

Untuk bagian selatan kota kali laweyan dipotong dan diberi tanggul untuk menuju ke bengawan untuk mengurangi air bah dari kali laweyan, kali baru ini diberi nama kali tanggul. sedangkan untuk timur kota dibuatlah tanggul sepanjang bengawan solo.



Untuk plakat tertinggi event banjir terparah saat 16 maret 1966 dengan ketinggian permukaan air 11.95 meter. 14-15 maret 1966 kota solo diguyur hujan bebrapa daerah sudah tergenang seperti baturono. di wonogiri juga hujan menyebabkan kenaikan debit air sungai bengawan solo. pada 16 maret air menggenangi luar tanggul setinggi 40cm pada malam harinya tanggul kusumodilaga runtuh sejauh 191 meter, tanggul semanggi runtuh sejauh 8 meter, di daerah demangan tanggul runtuh sepanjang 50 meter.

Rusaknya beberapa tanggul yang membentengi kota solo membuat kota ini kebanjiran. rata-rata kebanjiran di 2 meter dan beberapa tempat landai banjir hingga 4 meter. ekonomi rakyat mati karena banjir.

Di event banjir terparah kedua pada tanggal 27 desember 2007 dengan tinggi permukaan air 11.75 meter. untuk event banjir ketiga 31 januari 2009 tinggi permukaan air 10,54 meter dan event banjir keempat ialah 26 februari 2009 dengan tinggi permukaan air 9 meter.




Program tanggul ini sepertinya kerja sama antara kementrian pekerjaan umum dengan pemerintah jepang yang diwakilkan JICA dalam dissemination unit for water resources management ant technology (DUWMRT) kalau dilihat dengan seksama memang tanggul ini seperti di film kartun jepang tapi gak setinggi di film kartun jepang.

Sebenarnya ada banjir parah terjadi juga ditahun 2023 yang katanya separah banjir pada tahun 2007. karena foto ini diambil sepuluh tahun yang lalu dari 2023 jadi tak tercatat. jika dibandingkan dengan tinggi saya mungkin butuh 3x saya untuk menyetuh atas permukaan air saat banjir tahun 1966, kalau lihat aslinya tinggi.

Saat mengecek lokasi sekarang melalui google maps sudah tertutup rapat pohon jadi tidak tahu apakah tugu ini masih ada atau sudah hilang karena sitahuan 2020an ada pekerjaan tanggul sungai baru di bengawan.
 
Kalau tentang banjir solo banyak buku yang membahasnya

terimakasih sudah membaca

sumber:
Ridha Taqobalallah. 2009. "Banjir Bengawan Solo 1966: Dampak dan Respon Masyarakat Kota Solo"


Comments